Desain pelatihan dapat dikatakan sebagai kerangka atau pondasi sebuah rumah. Kalau kita tidak tepat membuat pondasi rumah, maka rumah tersebut walaupun bisa dihuni tetapi ada saja masalah yang bisa timbul, misalnya salah menetapkan jenis bahan yang dipakai, penempatan tiang, tembok, pembatas yang akhirnya membuat tidak nyaman penghuni rumah. Sama seperti diklat, kita harus mampu menganalisa dan mendesain yang setepat mungkin, misalnya tujuannya apa, siapa pesertanya, materi yang tepat untuk peserta ini apa, bagaimana metode pelatihannya, strategi pembelajaran, bagaimana menilai keberhasilan pelatihan, dll.
Hal-hal tersebut, beberapa point seringkali di “bypass” oleh pihak penyelenggara pelatihan. Padahal perbedaan pada point-point tersebut akan mengakibatkan desain dan pelaksanaannya menjadi berbeda pula. Misalnya untuk jenis pelatihan yang sama, jika pesertanya berbeda maka akan berbeda pula perlakuannya, dan banyak lagi hal-hal yang harus dianalisa sebelum pelatihan itu dimulai. Analisa mengenai profil peserta akan sangat baik untuk mendesain metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Analisa mengenai tujuan pelatihan akan sangat berhubungan erat dengan bagaimana kita melakukan penilai terhadap keberhasilan diklat. Bagaimana menurut anda ?
Penulis : Wawan Ismawandi